Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Mengingat Mati Adalah Kebutuhan Jiwa

Kematian adalah sesuatu yang pasti. Ulama kondang, Ustadz Maheer Ath Thuwailibi yang beberapa waktu lalu dikabarkan meninggal, beliau meninggal pada usia yang terbilang muda yakni 28 tahun. Begitu mendadak dan tentunya publik merasa kaget atas kematian beliau. Sebab sebelumnya, pasca beliau di penjara akibat kasus penghinaan habaib, keberadaannya bak ditelan bumi.  Hingga akhirnya berita kematian itu ramai diberitakan.  Kita memang  tahu bahwa kematian akan datang pada siapa saja karena ia adalah sesuatu yang pasti  “ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. ” (QS. Ali Imran: 185). Namun sedikit dari kita yang sadar bahwa waktu kedatangannya adalah hal misteri. Tak ada satupun manusia yang hidup di bumi ini mengetahui kapan kematian itu datang. Entah saat usia muda atau tua, dalam kondisi sakit atau sehat dan bahkan siap atau tidak siap. Padahal hakikatnya kita sama-sama sedang menunggu antrian. Menunggu giliran. Hanya kita tak tau, antrian ke berapa d...

KolaborAksi Milenial Geluti Green Jobs : Membangun Energi Terbarukan

Adanya Pandemi ini telah mengubah dunia dalam waktu cepat. Kalimat tersebut rasanya cocok untuk menggambarkan kondisi saat ini. Ya, semenjak pandemi ini ada, dunia telah berubah. Sektor ekonomi adalah salah satu sektor yang paling terasa kena dampak pada hampir seluruh negara di dunia. Di sisi lain ada perubahan yang diciptakan dari kondisi hari ini.  Akibat guncangan ekonomi yang kuat akibat pandemi covid-19 membuat negara-negara termasuk G20, melakukan upaya pemulihan ekonomi dengan menyalurkan stimulus pada industri hijau. Pemulihan ini mengarahkan fokus utamanya pada peningkatan kapasitas energi terbarukan dan transportasi rendah emisi.  Upaya ini juga menjadi  rekomendasi Climate Transparency Report 2020 agar penurunan emisi CO2 dapat berkelanjutan.  Dilansir dari www.climate-transparency.org , Climate Transparency Report ( sebelumnya dikenal sebagai “Laporan Brown to Green”) adalah tinjauan tahunan paling komprehensif di dunia atas tindakan iklim n...

Potret Penerapan Zero Waste Cities Di Tingkat Desa

Saat ini kita begitu dimanjakan dengan penggunaan kemasan sekali pakai. Mulai dari rumah, kantor, sekolah hingga bisnis, semua tak bisa lepas darinya. Praktis, murah dan mudah didapat adalah beberapa alasan mengapa kemasan tersebut menjadi pilihan. Sehingga penggunaan kemasan tersebut rasanya sudah biasa kita jumpai.  Keadaan TPA Sarimukti (Dokumentasi YPBB) Disisi lain, penggunaan kemasan tersebut memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan ekosistem. Apalagi upaya daur ulang masih sangat minim diterapkan.  Sumber : Buku Bye Bye Sekali Pakai (Infografis : Koleksi Pribadi)   Data di atas menunjukkan bahwa upaya daur ulang sampah di negeri ini hanya menyentuh angka 7%. Apalagi menurut Direktur Sustainable Waste Indonesia (SWI), Dini Trisyanti, ada lebih dari 380 TPA di Indonesia setidaknya 8.200 hektar yang sebagian akan atau sudah penuh. Itu artinya upaya daur ulang harus benar-benar diupayakan sebelum sampah berakhir ke TPA. Terlihat pula bahwa 24% dari tota...

Belajar Menghargai Hidup

Pepatah jawa mengatakan "urip iku sawang sinawang" Ya, kehidupan kita di hadapan orang lain memang bisa dilihat bahkan terlihat oleh orang lain begitupun sebaliknya. Sehingga wajar orang atau diri kita bisa menilai kehidupan kita berjalan meski tak semua tampak.  ujungnya, terkadang atau mungkin seringnya kita membandingkan hidup kita dengan orang lain.  Mengapa nasib baik tak berpihak pada kita?  Mengapa orang lain bisa punya usaha yang maju? Mengapa ia bisa langsung mendapat sesuatu yang ia inginkan? Mengapa dia punya pasangan yang membuat hati terus berbunga-bunga?  Begitulah seterusnya. Pertanyaan "mengapa"  semacam ini tak pernah ada habisnya.  Apa yang kemudian dilakukan? Ada dua kemungkinan jawabannya.  Pertama, Kita akan berandai-andai seolah bisa seperti orang lain. Punya mimpi yang baik memang tak ada salahnya. Namun jika hanya sekedar mengandaikan kehidupan orang lain dengan kehidupan kita tentu hanya akan mengha...