Pepatah jawa mengatakan "urip iku sawang sinawang"
Ya, kehidupan kita di hadapan orang lain memang bisa dilihat bahkan terlihat oleh orang lain begitupun sebaliknya. Sehingga wajar orang atau diri kita bisa menilai kehidupan kita berjalan meski tak semua tampak.
ujungnya, terkadang atau mungkin seringnya kita membandingkan hidup kita dengan orang lain.
Mengapa nasib baik tak berpihak pada kita?
Mengapa orang lain bisa punya usaha yang maju?
Mengapa ia bisa langsung mendapat sesuatu yang ia inginkan?
Mengapa dia punya pasangan yang membuat hati terus berbunga-bunga?
Begitulah seterusnya. Pertanyaan "mengapa" semacam ini tak pernah ada habisnya.
Apa yang kemudian dilakukan? Ada dua kemungkinan jawabannya.
Pertama, Kita akan berandai-andai seolah bisa seperti orang lain. Punya mimpi yang baik memang tak ada salahnya. Namun jika hanya sekedar mengandaikan kehidupan orang lain dengan kehidupan kita tentu hanya akan menghabiskan waktu. Tak jarang, orang yang kerap berandai-andai, lupa bahwa hal yang ia impikan tak bisa ia peroleh kecuali dengan usaha.
Kedua, kita mengeluh atas apa yang menimpa diri kita saat ini.
Padahal faktanya takkan pernah ada habisnya memikirkan kehidupan orang lain.
Lebih parahnya, kita malah nyinyir dengan kehidupan mereka.
Lalu adakah jalan keluar?
Ada, jalan keluarnya adalah belajarlah menghargai hidup. Menghargai hidup bukan sekedar memperbaiki kehidupan secara fisik seperti harta, sosial atau yang lainnya. Tapi juga hati kita.
Sebab hidup yang sering kita keluhkan bisa jadi karena kita terlalu fokus melihat kehidupan orang lain lalu kemudian kita bandingkan dengan kehidupan kita. Maka kita perlu menata hati kita. Menata diri kita dan mengembalikan fokus kita. Bahwa kehidupan yang kita jalani jauh lebih berharga dibanding kita sibuk melihat kehidupan orang lain. Bolehlah mungkin sesekali kita melihat kehifupan orang lain sekedar untuk memacu diri bahwa keberhasilan orang lain bisa juga kita raih. Tentu dengan dibarengi ikhtiar.
Sehingga dengan cara ini, kita akan lebih banyak bersyukur dan fokus melakukan hal positif.
Ingatlah bahwa kehidupan yang kita keluhkan bisa jadi adalah impian bagi orang lain. Maka bersyukurlah.
Saran saya, kurang-kurangi melihat sosmed. Beraktivitaslah di dunia nyata dan fokus membangun diri. Karena setiap diri kita punya potensi untuk punya kehidupan yang lebih baik. 😃
Selamat menghargai hidup dan menjalani hidup dengan bahagia.
Komentar
Posting Komentar