Langsung ke konten utama

Tips Buat Kamu Yang Kangen Rumah

Ada yang tetiba kangen dengan rumah?

Pastinya buat kamu yang saat ini merantau baik itu karena sekolah, kuliah, kerja hingga pindah tempat tinggal pastinya kangen dengan rumah. Gimana enggak, sebelum kita memutuskan untuk pindah tempat tinggal baik sementara atau tidak, rumah adalah tempat pertama kita menyimpan kenangan.

Suasana hangat berkumpul dengan keluarga menjadi momen yang sering kita rindukan saat sudah pergi dari rumah. Tak ada yang bisa menyamakan suasana tinggal di rumah. Begitupun juga dengan kenangannya. #eaaaa

Nah, beberapa tips nih ya buat kamu yang kangen rumah beserta dengan orang-orangnya 😁 bisa dilakukan dengan beberapa hal

1. Pulang ke rumah. yup. cara termudah menghilangankan kangen rumah ya pulang. Tapi rencana kadang tak semudah yang dibayangkan. Buat orang yang kerja tentu pilihan hari libur atau mengambil cuti menjadi pilihan bagi orang yang bekerja.

2. Hubungi orang rumah. Kalau ngga bisa pulang, kamu bisa Telepon atau bisa juga dengan Vcall orang rumah. Dijamin deh, denger suara orang rumah apalagi orang tua kita, buat rasa kangen itu hilang. Walaupun cuma terasa saat kita mendengar suara mereka, seenggaknya itu bisa jadi obat rindu buat kamu yang ngga bisa pulang.

3. Simpan beberapa foto keluarga. Tips ini berguna banget buat kamu yang ngga bisa telepon atau Vcall. Lihat-lihat galeri foto akan membuat kita seolah kembali pada masa-masa saat foto itu diambil. Biasanya cara ini berguna buat kamu yang lagi ingin mengenang masa-masa dulu..eaa

Lha trus gimana dong kalo kangen sama rumahnya? Caranya gampang. Kemajuan teknologi memberi kita kemudahan untuk mencari apapun. Termasuk foto rumah kita.  kamu bisa buka aja google maps dan cari alamatmu. Utak atik tuh alamat sampai ketemu foto rumahmu. 😃

Ilang deh sekejap rasa kangenmu pada rumah.


Note : Foto ini adalah hasil screenshoots di google map 😃

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Hal yang Bisa Diambil dalam Film "Miskin Susah Kaya Susah"

Beberapa hari yang lalu saya menonton sebuah film tahun 2013 yang berjudul "Miskin Susah, Kaya Susah". Film ini diangkat dari sebuah cerpen berjudul "Pispot" karya Hamsad Rangkuti. Film ini sempat tayang di salah satu stasiun TV swasta di negeri ini.  Berkisah tentang sepasang suami istri miskin yang hidupnya begitu nelangsa di sebuah kampung kumuh di pinggiran kota. Mas Karyo (Epy Kusnandar) hanyalah seorang tukang tambal ban. Namun kenyataan pahit harus ia terima saat anaknya Tini menderita sakit tumor otak. Saroh, Sang istri meminta suaminya untuk membawa anaknya ke rumah sakit agar bisa ditolong dan ditangani pihak medis.  Mas Karyo menunggu orang yang mampir ke lapak tambal bannya Namun nasib ! ia hanya seorang tukang tambal ban yang tak punya penghasilan tetap. Di sisi lain ia merasa bimbang dan khawatir dengan kondisi Tini.berbagai upaya ia lakukan dari meminjam uang hingga menjual TV, satu-satunya barang berharga yang ia miliki. Namun...

Lakukan Hal ini untuk jadi Public Speaker yang Handal

Dua belas tahun lalu saya adalah mahasiswa yang cukup aktif dalam organisasi kampus. Saya sempat aktif sebagai anggota BEM fakultas dan masuk bidang Penalaran dimana salah satu fokusnya adalah mengadakan seminar atau workshop di tingkat fakultas. Pengalaman inilah yang saat itu membuat kemampuan public speaking saya meningkat meski saya belum pernah menjadi pembicara dalam sebuah event .  Saat itu, saya cukup aktif memberikan komentar atau pertanyaan saat berada dalam forum diskusi. Ya, meski rasa grogi bahkan takut melakukan kesalahan dalam berpendapat namun saya terus memberanikan diri untuk berbicara di publik.  Dua belas tahun berlalu, saya berpikir kemampuan itu seolah tak terpakai terlebih setelah saya menikah dan mempunyai anak. Saya lebih banyak belajar tentang sesuatu yang dekat dengan keseharian saya sebagai seorang istri dan ibu. Hingga suatu hari saya pernah diminta untuk mengisi diskusi kecil tentang kepenulisan karena saya aktif menulis di media dan juga menulis...

Negeri Tanpa Rasa (ODOP Day 27 of 99)

                                          https://www.youtube.com/watch?v=79FQRiBPPPQ Judul diatas merupakan salah satu judul film pendek berdurasi lima menit(diposting oleh akun Youtube: Ihsan Nur Azizi) yang cukup membuat saya tertarik sebab realitasnya ada dan terasa. Kebetulan sedang iseng mencari film-film pendek yang berisi kritik sosial,  akhirnya terpaut dengan film ini untuk sedikit memberi inspirasi opini lewat film tersebut.   Film ini menggambarkan tentang kondisi Indonesia dan rasanya sepertinya saya tidak perlu menggambarkan ulang lewat tulisan ini sebab apa yang ada dalam film tersebut sudah kita lihat sendiri baik lewat TV, sosial media atau langsung di depan mata kita sendiri. Negeri ini memang sudah “mati” rasa. Tak ada rasa iba terhadap sesama, tak punya rasa malu bahkan rasa-rasanya pemimpin negeri inipun telah lupa diri. Lihat saja, tak han...