Pentingnya Menumbuhkan Minat Anak Di Lingkungan Keluarga dan Masyarakat Untuk Membentuk Budaya Literasi
Label: Parenting
Label: Parenting
Oleh : Dwi P. Sugiarti
73 tahun merdeka
Negeriku lepas dari sekat penjajahan
Tapi hari ini aku bertanya
Tentang arti keadilan
Kekuasaan bak singa yang kelaparan
Melahap siapapun yang dating
Merdeka harusnya berkeadilan
Bukan malah hilang dimakan oleh petang
Hari ini aku melihat
Tentang potret diskriminasi
Keadilan telah tersekat
Padahal kami hidup di alam demokrasi
Belum lagi...
Potret buram aparat tak bisa ditutupi
Penegak hukum tapi terjerat korupsi
Jika sudah begini..
Siapakah penegak hukum kami?
Wahai Pak Presiden yang kami hormati
Akankah ini terus jadi santapan kami?
Kazaliman tak henti di depan mata kami
Seolah kami tak lagi berarti
Wahai Presiden sang pemimpin tertinggi
Kuharap, ini bukan akhir cerita kami
Sebab kami masih menanti
Fajar keadilan di depan mata kami
Keterangan :
puisi ini berangkat dari fakta tentang potret buram dunia peradilan negeri ini. Tercatat sepanjang tahun 2018 ada 2809 pengaduan ke Bawas MA terhadap aparatur peradilan. Perilaku menyimpang tersebut antara lain Kasus OTT KPK (Korupsi) hingga pelanggaran etik seperti perselingkuhan. (sumber : detiknews.com, 5/12/2018)
di sisi lain keadilan hari ini seperti dua mata pisau. Tumpul ke atas tapi tajam ke bawah.
Label: Puisi
Saat kita berharap bisa menjadi seperti orang lain yang kita anggap lebih daripada kita, maka saat itu pula ada orang lain yang berharap menjadi seperti kita.
Saatnya menikmati hidup yang kita jalani sekarang. Bukan tidak boleh mengeluh pada keadaan. Tapi akan lebih baik ketika kita menikmati hidup yang sementara ini sembari terus memperbaiki diri untuk bisa menaikkan level.
Bermimpi boleh. Tapi rencanakan dan wujudkan lewat aksi nyata bukan hanya sekedar berteori.
Sebab hidup ini terus berjalan. Roda kehidupan terus berputar. Dan harus kita sadari, bahwa usia kita terus bertambah yang menandakan bahwa jatah hidup kita semakin berkurang.
Majalengka