Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Pacaran: Pemenuhan Naluri atau Hawa Nafsu? (ODOP Day 17 of 99)

Kayanya ngga aneh ada kasus kaya gini. Miris? Pastinya. Tapi memnag bukan hal baru. Jauh sebeblum ini, kasus pembunuhan dengan beragam motif kerap masuk berita baik media cetak maupun online. Faktornya apa? Kalo pacaran dan berujung pada kehamilan yang tidak diiinginkan biasanya karena malu dan belum siap buat bertangggungjawab. Kok bisa sih setega itu? Cinta remaja-remaji saat ini udah ngga lagi bicara soal rasionalistas. Kalau sudah mabuk cinta maka semua bisa diterjang termasuk berhubungan seks. Kalau sudah hamil akhirnya bingung harus diapakan. Mau nikah, belum siap. Belum lagi malu yang harus ditanggung. Tak sedikit yang akhirnya mencoba menghilangkan jejak lewat aborsi atau yang lebih tega, sang pacar membunuh pacarnya sendiri agar lepas dari tangggungjawab.  Trus kalau sudah begini siapa yang salah ? Cinta? Secara fitrahnya manusia telah diberi dua potensi. Pertama potensi hidup yang terbagi dalam tiga naluri. salah satunya adalah naluri berkasih sayang. Ini...

Dua Menit Untuk Mengetahui Siapa Anda? Part 1 (ODOP Day 14 of 99)

Seseorang yang menyertakan senyuman saat berinteraksi akan memberikan rasa nyaman atau menyenangkan pada lawan bicaranya begitupun ketika kita memberikan ekspresi dengan muka yang menegangkan maka orang akan merasa canggung ketika berinteraksi dengan kita. Inilah yang kemudian disebut bahasa tubuh atau perilaku nonverbal. Saat kita berpikir tentang tentang bahasa tubuh maka kita berpikir tentang komunikasi dan saat kita berpikir tentang komunikasi maka kita berpikir tentang interaksi. Dan bahasa tubuh atau perilaku nonverbal memberikan efek yang luar biasa ketika berinteraksi dengan orang lain.  Sebab nonverbal adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain dan bagaiamana orang lain berkomunikasi dengan kita. Seorang peneliti di Universitas Tufts, Nalini Ambady pernah menunjukkan bahwa ketika seseorang menonton 30 detik klip tanpa suara tentang interaksi nyata antara dokter dan pasien, penilaian mereka akan keramahan dokter juga menentukan apakah dokter itu akan d...

Membaca : Memungut Simpul-Simpul Kata Bermakna (ODOP Day 13 of 99

Membaca bagi sebagian orang menjadi aktivitas yang membosankan dan membuat ngantuk. Dan sayangnya, ternyata minat baca masyarakat indonesia sangatlah rendah. Riset tahun 2014 yang dilansir oleh UNESCO bahwa 1: 100 orang indonesia yang gemar membaca. Dalam riset lain bertajuk The World’s most literate nations yang dilansir oleh central   connecticut state University pada tahun 2016 bahwa posisi minat baca orang indonesia menempati urutan ke-60 dari 61 negara. Terbayang ya, betapa rendahnya keinginan bahkan kebutuhan masyarakat kita untuk membaca buku. Bisa dibilang rata-rata orang indonesia hanya membaca 1 buku dalam setahun. Jika pun daca sampai selesai ternyata kebanyakan dari kita hanya mengulang sekali atau dua kali. Padahal prinsip membaca itu sama seperti ketika kita ngegym. Jika kita menginginkan tubuh yang ideal maka tak cukup satu kali melakukannnya. Begitupun dengan membaca. Jika kita menginginkan pengetahuan yang mendalam pada apa yang kita baca maka bacalah ...

Berbaik Sangka (ODOP Day 12 of 99)

Ditengah kondisi sekarang emang sulit untuk percaya dengan orang yang baru atau belum kita kenal. Karena ngga sedikit juga yang akhirnya modus untuk bisa dapetin suatu hal. Akhirnya yang terjadi apa? Seseorang yang mau melakukan sesuatu entah niatnya itu baik atau nggak faktanya selalu dinilai buruk. Seperti kemarin ketika teman saya kehilangan handphone pas mau pulang. Dia udah mikir macem-macem. Dalam pikirannya ia terus berasumsi bahwa yang ngambil jahatlah, ngeselin, tega sampe akhirnya dia kirim pesan-pesan mengancam  karena udah ngerasa sangat dirugikan. Bahkan untuk dapetin hpnya dia sampe mau ngejar dan nyamperin kesana karena tau posisi Hp itu lewat aplikasi. Walaupun ujung-ujungnyadia nyerah karena orang yang ngambil udah telalu jauh buat dikejar. Besoknya ternyata Hpnya balik lagi karena orang yang ngambil balikin HP teman saya. Orang yang nemuin adalah seorang ibu dan kemudian ibu itu bercerita bahwa dia mengambil HP itu karena dia menemukannya dijalan dan tergel...

LGBT Marak : Haruskah Kami Kehilangan Generasi? (ODOP Day 11 of 99)

                                   (Ilustrasi :http://www.lampost.co/berita-lingkungan-dan-lgbt) Realitas negeri ini mungkin tak beda jauh dengan cerita dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”. Hal yang seharusnya dalam undang-undang dan hukum mendapat sanksi tegas nyatanya menjadi sebuah fenomena yang menggurita dibiarkan bahkan tak sedikit memperoleh dukungan. Keberadaan praktek korupsi, menjual aset negara hingga masalah sosial seperti kasus KDRT, praktek kekerasan terhadap anak hingga LGBT yang sampai hari ini menjadi hal yang terus diperbincangkan. Mengambil salah satu masalah yang hari ini ramai diperbicangkan yakni keberadaan LGBT tentu banyak kalangan yang mengangkat suara baik pro maupun kontra. Pro kontra mengenai keberadaan LGBT terus menyeruak pasca adanya hasil putusan MK bahwa LGBT tidak termasuk bagian tindakan kriminal. Hal ini seolah menjadi angin segar bagi kaum yang pro...

BAPAK ( ODOP Day 10 of 99)

(www.pinterest.com) “Bapak minta maaf, Nak. Bapak yang salah.“ Aku melihat pipinya basah. Matanya gerimis sambil tertunduk seolah menyesali sesuatu hal. “Pak? Kenapa bapak meminta maaf? “ “Bapak ngga pernah memukul slamet, walaupun dulu bapak pernah mukul tapi aku sudah memaafkan bapak. “ Namun sepertinya ia tak kuasa berkata-kata lagi hingga kami terhanyaut keheningan dan Bapak pergi melangkah menuju ruang tamu. Seolah tak pernah ada kejadian malam tadi, pagi itu seperti biasa bapak pergi mengayuh becak. Ya, ayahku hanya seorang tukang becak. Mencari serpihan rezeki dari mengayuh becak untuk mengais rezeki walaupun kami hanya tinggal berdua. Bapak bilang kalau ibu meninggal ketika usiaku masih satu tahun karena sakit. Namun siang itu.... “Met...met...bapakmu..bapakmu pingsan.” Seorang teman seperjuangan bapak yang sama-sama tukang becak berllumuran keringat karena ia berlari untuk memberitahu perihal bapak “Sekarang bapakmu sudah dibawa kerumah sakit. Ta...

Mungkinkah Kami Harus Menambal Iman? (ODOP Day 9 of 99)

“Marni...Marni...” “Ada apa, Mas?” “Hari ini temani masmu ini ya J ” “Kemana mas? Sekarang?” “Iya, sekarang. Berkas yang harus aku kerjakan tertinggal di kantor sedangkan besok harus sudah beres untuk bahan presentasi.” Sore itu kamipun pergi dengan motor doyok yang sudah menemeni hampir dua tahun lamanya. Namun sore itu rasanya matahari enggan bersembunyi dalam balutan awan. Tepat jam 3 sore kami menyusuri jalanan berdebu dengan barisan truk-truk besar  yang seolah hampir menelan kami. Kurang lebih sekitar satu jam untuk menuju kesana. Tak berselang lama, rupanya kami dapati ban belakang motor tertusuk benda tajam. Kamipun berhenti dan memeriksa sembari melihat sekeliling adakah tukang tambal ban disekitar situ. “Mas, itu di depan ada tukang tambal Ban” “Yang mana?” “Itu, disebelah warung yang ada kakek-kakek berdiri” kataku sembari menunjuk rumah gubuk yang sudah sedikit reot. Kamipun menuju kesana dengan menuntun sepeda mesin kami sembari membiarka...

Waktu Luang (ODOP Day 8 of 99)

A : “Alhamdulillah sebentar lagi kita bakal libur sekolah dan ada banyak hal yang mau aku lakukan pas liburan. “ B :“iya, alhamdulillah..lumayan ada waktu 2 minggu liburan bisa  dipake buat nyelesein baca buku x.” Seminggu berselang............... A : “gimana? Udah selese baca bukunya?” B : “Belum..ngga tau kenapa libur sekolah kerjaan malah Cuma “ngukur kasur” alias tidur..” Ada yang pernah ngalamin kaya percakapan singkat diatas? Ngaku aja deh.. J saya juga begitu. Libur atau hari libur identik dengan waktu luang yang banyak dan menganggap bahwa waktu luang itu nikmat. Kenapa? Secara teori iya, karena keberadaan waktu luang maka seseorang bisa melakukan apa yang dia mau. Waktu luang juga banyak dijadikan oleh banyak orang untuk mengisi atau merealisasikan hal-hal yang sudah ia buat sebelumnya namun belum terlaksana ketika sibuk. Tak sedikit dari kita juga mengisi waktu luang dengan hiburan atau liburan untuk merefresh  pikiran. Namun  pada fak...

Menjaga Komitmen (ODOP Day 7 of 99)

Pernah ngga ngerasa kacau sama pola hidup? Bingung mau mulai lagi darimana? Atau pernah ngerasa pas evaluasi diri terus kita nanya ‘apa ya yang salah?’ Nah jika kamu pernah ngalamin itu bisa jadi  karena kamu tak konsisten pada apa yang kamu rencanakan Ya, bisa jadi kita begitu rapi dan semangat ketika memulai sebuah komitmen. Misalnya saja komitmen untuk konsisten sholat diawal waktu. Tidak sedikit dari kita sampai menuliskannya dengan rapi dan kemudian kita pajang di kamar kita. Tapi nyatanya komitmen yang kita buat hanya sebuah tulisan yang terpajang rapi. Tak sedikit dari kita hanya sedikit diawal. Layaknya rumput kering yang terbakar. Cepat menyala tapi cepat pula habis dan kemudian mati. Dan begitulah realitasnya. Atau contoh lain seperti ketika kita menuliskan cita-cita tertentu kemudian kita menuliskan pula komitmen-komitmen untuk bisa mencapainya. Lihatlah beberapa waktu kemudian, faktanya kita hanay konsisten diminggu-minggu awalnya saja. Balik lagi hal ter...

Memulai Menulis (ODOP day 6 of 99)

       Sejak saya memulai menulis saya sudah mempunyai tekad yang kuat untuk konsisten menulis setiap hari. Bahkan ketika saya masuk kelas menulis, para mentor menyuruh kami yang tergabung dalam kelas tersebut untuk konsuiten menulis setiap hari. Tantangan ini tentu bukan tantangan yang kecil. Sebab ditengah tantangan tersebut ada saja kendala yang saya jumpai seperti bingung mau menulis apa sehingga hilang mood. Menciptakan mood menulis memang kendala tebesar yang saya temui. Sebab jika tak ada mood, sulit sekali menemukan ide bahkan memulai kata pertama untuk menulis.        Tapi begitulah seorang penulis. Pekerjaannya bukan hanya terus-menerus membaca bagaimana cara menulis yang benar. Tugas penulis adalah menulis. Lalu bagaimana  jika bingung mau menulis apa?atau tidak ada mood untuk menulis. Jika seorang bingung mau menulis maka bisa dengan membaca untuk menemukan inspirasi dan referensi. Cara lain untuk menciptkan  ide men...

Dakwah : Ilmu Marketing Islam (ODOP day 5 of 99)

Ada keterkaitan antara dakwah dengan ilmu marketing atau bahasa umumnya “jualan”. Semua orang di dunia ini ngga ada yang pernah ngga berkecimpung dengan ilmu marketing. Ya, semua manusia pasti pernah jualan. Sekelas orang yang kerja saja yang dijual ya kemampuannya. Dibayarnya pake apa? Gaji. Artinya sebetulnya jualan itu ngga sulit-sulit amat. Karena semua orang pernah melakukannya. Saya juga gitu. Sedikit cerita, saya pertama kali jualan itu pas jamn saya kelas 3 SD. Jadi ceritanya dulu saya itu suka banget ngegambar, apapun saya gambar dan pernah juga ikutan lomba melukis dari jaman saya masih TK. :D. sampe ada suatu waktu temen saya ngeliat gambar-gambar saya dan ternyata dia suka. Dia bilang “ gambarmu bagus, aku minta satu ya” saya bilang ‘jangan.. ini koleksiku. Kecuali kalau kamu mau bayar J ” “kalau gitu, gimana kalo aku beli, 200 perak 1 gambar. Saya bilang, “ 500 perak deh” “ yaudah deh 500 perak..” Itu adalah sedikit contoh teknik marketing sederhana. Dan dal...

Jika Hilang Waktu Maka Menyesal Tiada Guna (ODOP Day 4 of 99)

          Tak ada kerugian yang paling besar selain kehilangan waktu. Hanya penyesalan yang bisa diratapi. Padahal melalui ayat-ayat-Nya, Allah SWT telah memberikan peringatan bagi manusia sebagai makhluk berakal. Betapa manusia selalu dalam kerugian. “Demi Waktu. Sesungguhnya manusia selalu dalam kerugian” (Al ‘Ashr :1-2) Dalam ayat lain disebutkan pula “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata, ‘Alangkah baiknya andaikan kami taat kepada Allah dan taat (pula)kepada Rasul ( TQS. Al Ahzab : 66) Tak hanya satu dua ayat saja Allah berbicara tentang waktu yang takkan kembali. Puluhan ayat berbicara tentang celakanya orang yang menyia-nyiakan waktu dan akalnya. Namun tak sedikit dari manusia melalaikan peringatan ini. Bahkan  Rasulullah sebagai penyampai risalahpun telah memberikan gambaran mengenai apa yang akan Allah minta untuk dipertanggungjawabkan oleh manusia. Dalam hadits yang cukup panjang Rasulullah...

Anakku Keranjingan Gadget (ODOP Day 3 of 99)

Tidak dipungkiri di era digital hari ini gadget menjadi salah satu alat yang penting oleh sebagian besar kalangan. Kecanggihan teknologi telah memudahkan segalanya. Akses informasi –terlepas berita hoax atau tidak- menjadi sangat mudah untuk kita peroleh hanya dalam waktu hitungan detik. Sekedar melepas kangen misalnya dengan kerabat jauh kini bukanlah hambatan. barang-barang yang  kita butuhkan atau inginkan bisa kita peroleh dengan hanya memegang gadget tanpa harus lelah. Bahkan sampai ibu rumah tangga saja bisa memanfaatkan gadget untuk bisa meraup rezeki dengan berjualan online yang hanya bermodal HP. Namun disisi lain, gadget telah merusak sebagian dari generasi zaman now. Ketergantungan terhadap gedget ternyata juga memberikan efek negatif ketika tidak ada kontrol. Kasus dua pasien sakit jiwa di bondowoso menjadi salah satu contoh kecil efek dari gadget yang tanpa kontrol. Dua pasien tersebut diduga mengalami masalah kejiwaan akibat kecanduan gadget. Awalnya kedua ana...

Berkaryalah untuk Akhiratmu (ODOP day 2 of 99)

Pernah ngga ngerasa bosen? Males ngerjain apapun? Ngga punya mood buat melakukan sesuatu? Atau malah bosen kaena ngelakuin hal yang itu itu aja? Toss dulu...kita sama :D Tapi beneran! Kemarin-kemarin saya lagi ngerasa bosen banget. Sejak berhenti dari aktivitas mengajar di sekolah saya jadi seperti merasa kehilangan gairah untuk melakukan sesuatu. Dulu, ketika mengajar saya punya kesibukan dari pagi hingga sore. Kegiatan sehari-hari terisi oleh kegiatan positif seperti mengajar kelas tahfizh, sholat duha bersama anak-anak, mengadakan kegiatan di luar sekolah atau ekstrakurikuler jadinya ngerasa tenaga yang dikeluarkan ngga sia-sia.. tapi semenjak berhenti malah bingung mau melakukan apa. Seolah ingin melakukan suatu hal tapi bingung darimana harus memulai.  Kadang saya berpikir, apakah kalau fokus di rumah harus menunggu kegiatan domestik ( mengurus anak dan urusan rumah tangga) jadi ber”bobot”?? Rasanya tidak. Ceritanya pas kondisi demikian, saya curhat ke suami...

MENGHADAPI KEHIDUPAN PASCA NIKAH (ODOP Day 1 of 99)

Menikah memang menjadi dambaan setiap orang. Saya sendiripun begitu dan pasti siapapun berharap bisa menemukan jodoh atau pasangannya diusia yang dinilai matang. Namun pernahkah terpikir bagaimana kehidupan setelah menikah? Jikalau melihat pesta pernikahan baik diadakan sederhana atau mewah pastilah pasangan yang baru menikah tengah merasakan bahagia. Namun kehidupan setelah menikah tentulah tak sama dengan keadaan ketika mengadakan pesta pernikahan yang dirayakan dengan penuh suka cita. Memanglah benar bahwa setelah menikah seolah kebahagiaan itu akan terus hadir, kesedihan tak akan berlangsung lama sebab sudah ada yang membersamai. Bahkan teman saya selalu dilanda kegalauan sebab sudah sangat berharap ingin menikah karena merasa bahwa ia kesepian. Sebelum jauh ngebahas hal tersebut, alasan kenapa akhirnya saya membahas ini walaupun mungkin lamanya pernikahan saya dengan suami belum sejauh para pasangan yang lain dan pastinya, pengalamanpun tak sebanyak mereka yang sudah menika...