Langsung ke konten utama

Berkaryalah untuk Akhiratmu (ODOP day 2 of 99)



Pernah ngga ngerasa bosen?
Males ngerjain apapun?
Ngga punya mood buat melakukan sesuatu?
Atau malah bosen kaena ngelakuin hal yang itu itu aja?
Toss dulu...kita sama :D
Tapi beneran! Kemarin-kemarin saya lagi ngerasa bosen banget. Sejak berhenti dari aktivitas mengajar di sekolah saya jadi seperti merasa kehilangan gairah untuk melakukan sesuatu. Dulu, ketika mengajar saya punya kesibukan dari pagi hingga sore. Kegiatan sehari-hari terisi oleh kegiatan positif seperti mengajar kelas tahfizh, sholat duha bersama anak-anak, mengadakan kegiatan di luar sekolah atau ekstrakurikuler jadinya ngerasa tenaga yang dikeluarkan ngga sia-sia.. tapi semenjak berhenti malah bingung mau melakukan apa. Seolah ingin melakukan suatu hal tapi bingung darimana harus memulai.  Kadang saya berpikir, apakah kalau fokus di rumah harus menunggu kegiatan domestik ( mengurus anak dan urusan rumah tangga) jadi ber”bobot”?? Rasanya tidak.
Ceritanya pas kondisi demikian, saya curhat ke suami.
“Mas, aku bosen. Pengen punya kegiatan di luar rumah. Apalagi kita juga belum punya anak. Boleh ya? Daripada aku bosen di rumah terus. Biar produktif.. “ kataku
Suamiku Cuma bilang, “ Justru karena belum punya anak, produktiflah di rumah. Bangun bisnis atau passion yang mau kamu kembangin dari rumah.”
Makjleb. Iya juga si. Tinggal di rumah belum tentu tidak bisa produktif. Justru dengan adanya waktu luang yang banyak harusnya lebih produktif. Masalah bosan itu hanya masalah apakah kita menikmati atau tidak apa yang kita lakukan. Harusnya kita berpikir setiap apa yang kita lakukan baik urusan domestik maupun “luar negeri” semuanya harus kita niatkan untuk bisa menghasilkan karya. Tapi tak sekedar berkarya, karya kita harus sampai menembus akhirat
“dunia adalah ladang akhirat” begitu uangkapan dalam sebuah hadist
Artinya hiduplah untuk akhiratmu. Berkaryalah sebanyak yang engkau mampu dan lakukanlah untuk menggapai akhirat. Sebab teladan kita nabi Muhamad SAW telah banyak menggambarkan bahwa kehidupan dunia ini sebentar. Akhiratlah tempat kembali. Carilah bekal yang cukup untuk akhiratmu. Berkaryalah untuk akhiratmu. Wallahu’alam

Garut, 16 Januari 2018


Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Hal yang Bisa Diambil dalam Film "Miskin Susah Kaya Susah"

Beberapa hari yang lalu saya menonton sebuah film tahun 2013 yang berjudul "Miskin Susah, Kaya Susah". Film ini diangkat dari sebuah cerpen berjudul "Pispot" karya Hamsad Rangkuti. Film ini sempat tayang di salah satu stasiun TV swasta di negeri ini.  Berkisah tentang sepasang suami istri miskin yang hidupnya begitu nelangsa di sebuah kampung kumuh di pinggiran kota. Mas Karyo (Epy Kusnandar) hanyalah seorang tukang tambal ban. Namun kenyataan pahit harus ia terima saat anaknya Tini menderita sakit tumor otak. Saroh, Sang istri meminta suaminya untuk membawa anaknya ke rumah sakit agar bisa ditolong dan ditangani pihak medis.  Mas Karyo menunggu orang yang mampir ke lapak tambal bannya Namun nasib ! ia hanya seorang tukang tambal ban yang tak punya penghasilan tetap. Di sisi lain ia merasa bimbang dan khawatir dengan kondisi Tini.berbagai upaya ia lakukan dari meminjam uang hingga menjual TV, satu-satunya barang berharga yang ia miliki. Namun...

Lakukan Hal ini untuk jadi Public Speaker yang Handal

Dua belas tahun lalu saya adalah mahasiswa yang cukup aktif dalam organisasi kampus. Saya sempat aktif sebagai anggota BEM fakultas dan masuk bidang Penalaran dimana salah satu fokusnya adalah mengadakan seminar atau workshop di tingkat fakultas. Pengalaman inilah yang saat itu membuat kemampuan public speaking saya meningkat meski saya belum pernah menjadi pembicara dalam sebuah event .  Saat itu, saya cukup aktif memberikan komentar atau pertanyaan saat berada dalam forum diskusi. Ya, meski rasa grogi bahkan takut melakukan kesalahan dalam berpendapat namun saya terus memberanikan diri untuk berbicara di publik.  Dua belas tahun berlalu, saya berpikir kemampuan itu seolah tak terpakai terlebih setelah saya menikah dan mempunyai anak. Saya lebih banyak belajar tentang sesuatu yang dekat dengan keseharian saya sebagai seorang istri dan ibu. Hingga suatu hari saya pernah diminta untuk mengisi diskusi kecil tentang kepenulisan karena saya aktif menulis di media dan juga menulis...

Negeri Tanpa Rasa (ODOP Day 27 of 99)

                                          https://www.youtube.com/watch?v=79FQRiBPPPQ Judul diatas merupakan salah satu judul film pendek berdurasi lima menit(diposting oleh akun Youtube: Ihsan Nur Azizi) yang cukup membuat saya tertarik sebab realitasnya ada dan terasa. Kebetulan sedang iseng mencari film-film pendek yang berisi kritik sosial,  akhirnya terpaut dengan film ini untuk sedikit memberi inspirasi opini lewat film tersebut.   Film ini menggambarkan tentang kondisi Indonesia dan rasanya sepertinya saya tidak perlu menggambarkan ulang lewat tulisan ini sebab apa yang ada dalam film tersebut sudah kita lihat sendiri baik lewat TV, sosial media atau langsung di depan mata kita sendiri. Negeri ini memang sudah “mati” rasa. Tak ada rasa iba terhadap sesama, tak punya rasa malu bahkan rasa-rasanya pemimpin negeri inipun telah lupa diri. Lihat saja, tak han...