Seseorang yang menyertakan senyuman saat berinteraksi
akan memberikan rasa nyaman atau menyenangkan pada lawan bicaranya begitupun ketika
kita memberikan ekspresi dengan muka yang menegangkan maka orang akan merasa
canggung ketika berinteraksi dengan kita. Inilah yang kemudian disebut bahasa
tubuh atau perilaku nonverbal. Saat kita berpikir tentang tentang bahasa tubuh
maka kita berpikir tentang komunikasi dan saat kita berpikir tentang komunikasi
maka kita berpikir tentang interaksi. Dan bahasa tubuh atau perilaku nonverbal
memberikan efek yang luar biasa ketika berinteraksi dengan orang lain. Sebab nonverbal adalah bagaimana kita berkomunikasi
dengan orang lain dan bagaiamana orang lain berkomunikasi dengan kita.
Seorang peneliti di Universitas Tufts, Nalini Ambady pernah
menunjukkan bahwa ketika seseorang menonton 30 detik klip tanpa suara tentang
interaksi nyata antara dokter dan pasien, penilaian mereka akan keramahan
dokter juga menentukan apakah dokter itu akan dituntut atau tidak. Jadi, hal
ini tidak terlalu berhubungan dengan apakah dokter tersebut kompeten atau tidak
tapi apakah kita menyukainya dan bagaimana mereka berinteraksi. Lebih dari itu,
Alex Todorov di Princeton University menunjukkan kepada kita bahwa penilaian
wajah-wajah kandidat politik dalam satu detik saja menentukan 70% hasil dari
pemilihan anggota senat Amerika dan hasil pemilihan gubernur. Tak hanya itu dalam
dunia digital, emoticon yang digunakan dengan baik dalam negosiasi online ternyata
dapat memberikan nilai tambah dalam negosiasi tersebut. Contohnya ketika kita
berinteraksi jual beli online atau berinteraksi lewat sosial media dan lain
sebagainya.
Ini artinya ketika kita berpikir tentang perilaku
nonverbal maka kita berpikir tentang bagaimana kita menilai orang lain dan
bagaiamana orang lain menilai kita dan apa akibatnya. Faktanya ternyata
penilaian itu memberikan pengaruh. Lebih dari itu, yang paling terpengaruhi
oleh perilaku nonverbal kita sebenarnya adalah diri kita sendiri. Artinya kita
dipengaruhi oleh pikiran, perasan dan fisiologi kita. Lalu apa sih sebenarnya
perilaku nonverbal?
Ammy Cuddy seorag Psikolog Sosial di Harvard pernah
bercerita dalam acara TedTalks tahun 2012 mengenai ekspresi nonverbal dari
kekuatan dan kekuasaan. Dalam kerajaan hewan, kekuatan dan kekuasaan diekspresikan
dengan membuat diri mereka terlihat besar, merentangkan tangan, mengambil
tempat yang lebih besar yang pada intinya mereka melakukannya dengan membuka
diri. Lebih dari itu faktanya hal ini juga terjadi pada manusia.manusia yang
dilakukan ketika mereka merasa kuat sesaat atau memiliki kebanggan.
Jessica Tracy seorang profesor Psikologi dari University
of British, Colombia pernah menunjukkan bahwa seseorang yang dilahirkan dengan
penglihatan atau buta sejak lahir sama-sama melakukannya ketika memenangkan
kompetisi fisik yaitu kedua tangan terangkat seperti “V” dan dagu sedikit
diangkat.
Lalu bagaimana ketika dalam kondisi sebaliknya saat diri kita merasa lemah
atau kecil?
Bersambung....
Komentar
Posting Komentar