#Edisi Curcol
Sakit memang ketika orang lain hanya melihat seseorang
apakah ia terkenal atau tidak. Apakah ia hebat atau tidak. Akan Jauh tak
terjamah ketika aku bukan siapa-siapa. Boro-boro bertutur sapa, sekedar melirik
sajapun mungkin enggan. Tak penting baginya sebab aku hanya angin lalu yang
sekedar mampir.
Tapi hidup bukan tentang apa yang kita rasa atau yang kita
lihat. Aku melihat orang lain begitu padaku bisa jadi merekapun begitu
melihatku. Tapi apa aku salah jika aku meminta sedikit perhatian mereka? Bukan karena
aku punya apa-apa untuk bisa dibanggakan tapi lebih karena aku dan mereka pernah
ada dalam kebersamaan.
Mungkin Tak beri perhatian bukan berarti tak mau mendekat
atau bertutur sapa. Husnudzan saja, bisa jadi ia lupa karena aku tak lebih dari
seorang yang sekedar lewat walaupun pernah bertahun-tahun bersamanya. Ah sama
saja.
Tapi tak penting bagiku memikirkan orang-orang seperti
mereka yang tak pernah peduli. Banyak hal lain yang lebih penting yang bisa aku
pikirkan. Banyak hal yang bisa aku lakukan bersama orang-orang yang peduli
padaku walaupun mungkin hanya satu orang. Ya, satu orang bagiku jauh lebih
berharga daripda kebanyakan manusia yang hanya bermanis muka ketika bertemu. Bisa
jadi, suatu saat ia akan menyapa dan peduli padaku jika aku terkenal. Tapi itu
masih mungkin.
Ya, inilah curhat kesendirianku. Tapi Sungguh aku tak ingin
berlarut dengan kesendirianku yang tak ada sedikitpun orang bertanya tentangku.
Ada banyak hal yang bisa aku perbuat sebab hidup ini memang hanya sekedar
memberi manfaat. Sebab hari ini orang tak memberi manfaat siap-siap saja akan
cepat musnah dan menghilang dari peradaban.
Rasanya ingin menangis. Namun, agaknya tak perlu ditangisi
terlalu lama. Sebab menangis hanya membuang-buang waktu jika karena manusia. Manusia
memang selalu membuat menangis manusia lain. jahat. Tak ayal, pengharapan pada
manusia sering berbuah kekecewaan.
Komentar
Posting Komentar