Langsung ke konten utama

Pantang Negatif Walau Tespack Tak Kunjung Positif (ODOP Day 20 of 99)

Image result for be positive
Salam untuk para promiler, calon bunda yang masih berjuang buat dapet tiket H
Selama raga masih dikandung badan dan selama uang masih menggunung (ceeileeh lebay amat...tapi beneran) usaha buat dapat momongan ngga akan pernah putus. Tiap bulan pasti sering kecewa gara-gara si M datang. Walaupun sering PHP karena telat datang tapi semangat dapat dede utun ngga akan pudar.
Entah saya harus mulai dari mana ketika nulis ini sebab saya belum punya banyak pengalaman dibanding para bunda yang sudah bertahun-tahun berjuang karena usia pernikahan saya meemang baru masuk diawal tahun kedua lebih tepatnya 14 bulan lamanya tapi belum ada kabar tentang kehamilan dan belum berhasil dalam promil. Tapi dari beberapa artikel dominannnya adalah curhatan para bunda yg lagi berjuang dan sudah ada yang berhasil, setidaknya saya bisa menggaris bawahi bahwa positive thinking menjadi salah satu obat yang sangat dibutuhkan.
Manusia itu dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungannnya. Tapi hidup kita paling dominan ditentukan oleh pikiran kita. Lingkunga sekitar memang berpengaruh tetapi jika kita mampu mengendalikan pikiran kita maka lingkungan akan takkan memiliki kemampuan untuk mempengarui hidup kita. Nah, lalu bagaimana tipsnya agar tetap pikiran kita tetap positif? Ini dia tipsnya

Pertama, menjaga kewarasan dengan manajemen stres. Kenapa menjaga kewarasan? Sebab kebanyakan dari para calon ibu dan mungkin hampir semuanya pasti mengharapkan hadirnya buah hati ditengah-tengah keluarga kecil yang baru dibangun.sehingga fokus dari para ayah bunda terutama sang bunda pasti tentang kehamilan. Ditambah lagi keinginan ini makin bertambah dikala adanya tuntutan dari luar seperti keluarga dan bisik-bisik tetangga.:D Tentu ini akan menambah kegalauan yang berujung pada stres jika kita tak mengendalikannya. Saatnya kita harus melepas diri dari “kegilaan” dengan mengatur stres.pikirkan hal-hal yang membuat kita merasa terbebani dengan program kehamilan. bukan untuk selamanya tapi sementara waktu :) 
Kedua, lakukanlah kegiatan produktif untuk mengalihkannnya sementara waktu. Bukan berarti meninggalkan usaha untuk mendapatkan kehamilan tapi sesekali mungkin kita perlu untuk mengalihkan fokus kita pada hal lain agar hidup kita lebih produktif.
ketiga, berlibur. yup, berliburlah untuk merefresh pikiraan kita. buat jiwa dan raga kita pada kondisi "baru" agar kita merasa terbebas dari pikiran-pikiran yang membuat kalut.:) 

Jika sudah baca thread ini, silahkan mencoba mudah-mudahan walaupun langganan dapat tespack negatif tapi pikiran kita selalu positif J


Selamat membaca J

Noted : ini tips singkat banget ya. Hihi. Suatu saat akan saya perbaiki dengan pengalaman dan cerita baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Hal yang Bisa Diambil dalam Film "Miskin Susah Kaya Susah"

Beberapa hari yang lalu saya menonton sebuah film tahun 2013 yang berjudul "Miskin Susah, Kaya Susah". Film ini diangkat dari sebuah cerpen berjudul "Pispot" karya Hamsad Rangkuti. Film ini sempat tayang di salah satu stasiun TV swasta di negeri ini.  Berkisah tentang sepasang suami istri miskin yang hidupnya begitu nelangsa di sebuah kampung kumuh di pinggiran kota. Mas Karyo (Epy Kusnandar) hanyalah seorang tukang tambal ban. Namun kenyataan pahit harus ia terima saat anaknya Tini menderita sakit tumor otak. Saroh, Sang istri meminta suaminya untuk membawa anaknya ke rumah sakit agar bisa ditolong dan ditangani pihak medis.  Mas Karyo menunggu orang yang mampir ke lapak tambal bannya Namun nasib ! ia hanya seorang tukang tambal ban yang tak punya penghasilan tetap. Di sisi lain ia merasa bimbang dan khawatir dengan kondisi Tini.berbagai upaya ia lakukan dari meminjam uang hingga menjual TV, satu-satunya barang berharga yang ia miliki. Namun...

Lakukan Hal ini untuk jadi Public Speaker yang Handal

Dua belas tahun lalu saya adalah mahasiswa yang cukup aktif dalam organisasi kampus. Saya sempat aktif sebagai anggota BEM fakultas dan masuk bidang Penalaran dimana salah satu fokusnya adalah mengadakan seminar atau workshop di tingkat fakultas. Pengalaman inilah yang saat itu membuat kemampuan public speaking saya meningkat meski saya belum pernah menjadi pembicara dalam sebuah event .  Saat itu, saya cukup aktif memberikan komentar atau pertanyaan saat berada dalam forum diskusi. Ya, meski rasa grogi bahkan takut melakukan kesalahan dalam berpendapat namun saya terus memberanikan diri untuk berbicara di publik.  Dua belas tahun berlalu, saya berpikir kemampuan itu seolah tak terpakai terlebih setelah saya menikah dan mempunyai anak. Saya lebih banyak belajar tentang sesuatu yang dekat dengan keseharian saya sebagai seorang istri dan ibu. Hingga suatu hari saya pernah diminta untuk mengisi diskusi kecil tentang kepenulisan karena saya aktif menulis di media dan juga menulis...

Negeri Tanpa Rasa (ODOP Day 27 of 99)

                                          https://www.youtube.com/watch?v=79FQRiBPPPQ Judul diatas merupakan salah satu judul film pendek berdurasi lima menit(diposting oleh akun Youtube: Ihsan Nur Azizi) yang cukup membuat saya tertarik sebab realitasnya ada dan terasa. Kebetulan sedang iseng mencari film-film pendek yang berisi kritik sosial,  akhirnya terpaut dengan film ini untuk sedikit memberi inspirasi opini lewat film tersebut.   Film ini menggambarkan tentang kondisi Indonesia dan rasanya sepertinya saya tidak perlu menggambarkan ulang lewat tulisan ini sebab apa yang ada dalam film tersebut sudah kita lihat sendiri baik lewat TV, sosial media atau langsung di depan mata kita sendiri. Negeri ini memang sudah “mati” rasa. Tak ada rasa iba terhadap sesama, tak punya rasa malu bahkan rasa-rasanya pemimpin negeri inipun telah lupa diri. Lihat saja, tak han...